Header Ads

Breaking News

Polisi obok-obok tempat spa, ada terapis bugil layani pelanggan

Ilustrasi Prostitusi.

Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Agung Polda Bali membuat sejumlah tempat usaha yang menyediakan layanan plus berkedok spa dan salon gigit jari. Dalam operasi ini belasan terapis wanita diboyong ke Polda Bali.

"Setiap melakukan pergerakan selalu membuahkan hasil. Selama operasi pekat Agung ini beberapa usaha spa dan salon dijajaki, hasilnya kita amankan beberapa pasangan yang melakukan tindakan asusila. Sebagian jenis usaha mereka berkedok spa yang menyediakan layanan prostitusi," ujar Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, Kamis (1/6).

Setelah sebelumnya menggiring sejumlah tenaga terapis di Spa Ayu, kini giliran menggerebek Spa Ofis yang terletak di area Central Parkir, Jalan Raya Kuta, Badung, Kamis sore. Spa ini digerebek lantaran petugas mendapat informasi dari Satgas I Lidik bahwa Spa Ofis dalam melayani tamunya memberikan layanan plus-plus.

Penggerebekan kali ini, petugas berhasil menemukan di kamar no 2 ada seorang terapis berinisial SS (27) dalam keadaan bugil sedang memberikan pelayanan plus kepada seorang pelanggannya berinisial JS (28). Bahkan sejumlah tong sampah di masing-masing kamar di tempat ini ditemukan bekas kondom sudah terpakai.

Petugas melanjutkan pemeriksaan terhadap seorang OB berinisial SI (37). SI langsung menyerahkan kondom utuh sebanyak 81 buah berbagai merk yang disimpan di atas balkon atas perintah manajernya berinisial AE.

"Dari keterangan AE bahwa setiap tamu yang ingin mendapat layanan spa plus-plus harus membayar Rp 800 ribu," tuturnya.

Di Spa Ofis, diamankan seorang manajer, dua tenaga marketing dan dua OB. Selain itu diamankan juga 13 terapis berinisial SN, DBR, YKS, RU, DA, AN, MPS, RM, SH, SS, FD, RK dan ER. "Rata-rata umur mereka 19-24 tahun," imbuhnya.

Hengky menambahkan barang bukti yang berhasil disita petugas berupa 1 (satu) kondom bekas merk Fiesta, 81 kondom terdiri dari merk Fiesta, Sutra dan Durex, 1(satu) buah jel, 1 (satu) botol cream massage, buku penjualan dan uang tunai Rp 800 ribu.

"Saat ini para terapis, manajer, OB dan marketing dan barang bukti sudah diamankan di Polda Bali untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami akan terus berupaya menindak segala bentuk penyakit masyarakat, sehingga Bali tetap aman dan kondusif," tandasnya.

Tidak ada komentar

DILARANG KOMENTAR BERSIFAT SPAM DAN PROMO THANKS :)