Header Ads

Breaking News

Indahnya Berbagi Sang Mantan Pecandu Narkoba

Foto: Eko sedang membagikan makanan (Andri Sumarya - Anggoro Mukti/TRANS7)

Jakarta - Hari Jumat adalah hari penuh berkah sekaligus menjadi hari yang paling sibuk untuk Eko Hari (39) dan keluarganya. Dibantu istri dan tetangganya, pagi itu Eko sedang menyiapkan bahan-bahan untuk memasak yang akan dibagikannya untuk sedekah nasi. Suatu kegiatan rutin yang ia lakukan tiap Jumat.

Tak membutuhkan waktu lama, aroma ayam goreng dan tumis buncis menyeruak di rumah sederhananya di kawasan Manggarai Jakarta Selatan. Hari itu Eko berencana membagikan nasi kotaknya kepada dhuafa di kawasan Stasiun Manggarai.

Foto: Eko sedang memasak makanan bersama istri dan tetangga. (Andri Sumarya - Anggoro Mukti/TRANS7)

Eko bukanlah satu-satunya orang yang berbagi sedekah berupa nasi. Saat ini banyak sekali komunitas berbagi yang ada di seluruh Indonesia. Meski bukanlah orang yang tergolong mampu, bagi Eko berbagi tak harus dengan harta, sumbangan tenaga bahkan hanya sekedar senyuman pun adalah sedekah untuk sesama.

Saat membagikan sedekah nasi tiba tiba Eko kedatangan sahabat lamanya, Ali Muhammad Amien. Ali adalah seorang pengusaha yang bergerak di bidang jasa tur dan travel. Bersama Eko, Ali ikut berkeliling membagikan sedekah. Saat semua nasi telah dibagikan, tiba-tiba Ali memberikan kabar yang tak disangka-sangka. Eko mendapatkan hadiah berangkat umrah ke tanah suci, Masya Allah.



Tak pernah terbayangkan buat Eko, berangkat umrah tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Sungguh jika Allah berkehendak, Kun Fa Ya Kun, jadilah maka jadilah. Balasan atas sedekah yang ia lakukan langsung datang berkali kali lipat besarnya.

Setelah menempuh perjalanan panjang tibalah Eko di Madinah. Di kota ini terdapat Masjid Nabawi. Yaitu masjid ketiga yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah dilakukan perluasan, Masjid Nabawi kini menjadi masjid terbesar yang kedua setelah Majidil Haram yang terletak di Makkah.


Luas Masjid Nabawi kini 8,2 hektar dan mampu menampung 8 juta jemaah. Saat salat dan merenungi salah dan dosa, Eko teringat masa lalunya yang kelam. Dahulu, ia bukanlah pemuda yang bisa dibanggakan. Masa remajanya dihabiskan untuk berkumpul dengan teman temannya, berjudi, mabuk-mabukan dan mengonsumsi narkoba

"Awalnya saya terjerumus menggunakan barang haram ini karena rasa penasaran yang tinggi. Mulanya coba-coba, lalu ketagihan. Padahal saya tahu, risiko menggunakan narkoba adalah kematian," ujar Eko mengenang masa lalunya sambil menerawang.

Eko tersadar ketika di depan matanya sendiri, sahabatnya tewas karena over dosis. Saat itu Eko takut hal yang sama juga menimpanya. Dari situ ia berhenti menggunakan barang haram tersebut.

Alhamdulillah, kini setelah mendapat hidayah Eko merasakan hidupnya semakin berkah dan tenang. Setelah dari Madinah, Eko lalu melaksanakan rukun umrah di Mekkah. Rukun umrah terdiri dari tawaf mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali, sai alias berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah serta tahalul alias potong rambut sebagai tanda selesainya ibadah umrah. Selain yang wajib, ia pun menyempatkan diri untuk tawaf sunnah. Selama tawaf, jemaah harus dalam keadaan suci dan berwudu.


Tak banyak yang tahu bahwa di dekat Kakbah juga terdapat tempat wudu. Jika batal, jemaah tak perlu susah payah keluar masjid untuk mengambil wudu. Coba perhatikan ketika berada di dekat Kakbah, terdapat tangga besar dan lebar dari lantai satu untuk turun ke pelataran Kakbah. Di bawah semua tangga besar itulah tersembunyi tempat wudu.

Usai tawaf sunah, iapun tak sengaja melihat tenpat pengisian air zamzam. Di beberapa titik di lingkungan Masjidil Haram, terdapat sejumlah tempat pengisian air zamzam yang bersumber di bawah tanah Masjidil Haram. Petugasnya mengisi air dengan menggunakan selang nozel layaknya di tempat pengisian bahan bakar. Kemudian air disalurkan dari mesin pendingin. Maka tak heran air zamzam dingin seperti dari kulkas.

Setelah penuh, petugas akan mengantar galon dengan kereta dorong ke berbagai sudut Masjidil Haram. Berkat kerja keras petugas inilah semua jemaah bisa menikmati air zam zam dengan mudah, Masya allah.

Tak hanya mengunjungi Medinah dan Makkah , Eko juga berkesempatan untuk mengunjungi Thaif. Kota yang dikenal menyimpan sejarah kehidupan dan syiar Rasullulah. Kota Thaif salah satu wilayah yang dikenal memiliki hawa sejuk karena berada di lembah antara pegunungan Asir Dan Al Hada. Area pegunungan yang panjang dan berkelok ini nyaris tidak ditumbuhi pepohonan, tandus, berbatu dan berpasir.

Ketika memasuki Kota Thaif, justru akan terlihat pemandangan sebaliknya. Di sepanjang perjalanan kita akan menemukan banyak pepohonan dan perkebunan yang subur. Di kawasan ini juga terdapat tempat wisata keluarga bagi penduduk Arab Saudi.

Selain pemandangan yang indah, Thaif juga dikenal dengan perkebunan bunga mawar. Lebih dari dua ribu ladang mawar, hasilnya dibawa ke tempat penyulingan di sini. Beruntung Eko dapat berkunjung dan melihat penyulingan air mawar secara tradisional.

Setelah ditimbang, bunga mawar dimasukkan ke dalam wadah khusus untuk disuling. Setelah berjam-jam dipanaskan, maka akan menghasilkan minyak mawar, minyak mawar ini nantinya bisa diolah kembali menjadi minyak wangi, air mawar, pelembab kulit dan lain sebagainya.

Sementara.. buah buahan dan sayuran juga terdapat di Kota Thaif. Seakan tak mengenal musim, kesuburan tanahnya membuat wilayah ini cocok ditanami semua jenis buah dan sayur, seperti jeruk, apel, anggur, delima dan sayuran lainnya.

Hasil perkebunan yang berlimpah ini, tak heran membuat Kota Thaif menjadi pemasok buah dan sayuran ke Kota Makkah. Eko lalu teringat dengan aktifitas sedekahnya di Tanah Air. Kemudian ia membawa buah-buahan sebagai buah tangan untuk dibagikan kepada jamaah di sekitar Majidil Haram.


Satu pelajaran yang Eko yakini benar, janganlah pernah takut memberi.. jangan pula berharap imbalan atas sesuatu yang pernah kita beri. Sesungguhnya, sedekah tak akan membuatmu miskin, melainkan dapat meningkatkan rezeki dan dapat menghindarkan musibah. Insya Allah.

Saksikan kisah "Indahnya Berbagi Sang Mantan Pecandu Narkoba" dalam program Kain Ihram di TRANS7 pada Sabtu, 3 Juni 2017 pukul 06.45 WIB.

Tidak ada komentar

DILARANG KOMENTAR BERSIFAT SPAM DAN PROMO THANKS :)